[FF – KrisHan] Fall In Love – Chapter 2 (END)

Tittle : Fall In Love

Author : KimMoon

Cast : Kris Wu, Luhan (GS)

Pairing : The one and only KRISHAN/KRISLU/FANHAN

Genre : Fluffy Romance

Lenght : TwoShots

Rate : T

Warning : Typo everywhere, GS! Don’t like don’t read just close tab with peacefully ^^

A/N : okay, Chapter ini semuanya tulisan gue.

 

~~~~~~~ FALL IN LOVE ~~~~~~~

 

Luhan kembali melihat isi surat tersebut, entah sudah yang keberapa kali sejak ia tiba dirumahnya. Dan senyumnya pun tak pernah lepas dari bibir mungilnya saat membaca surat itu. Pipinya bahkan bersemu saat tiba dibagian nama inisial si pengirim bunga. Membayangkan bagaimana rupa si pengirim tersebut. Dan entah kenapa jantungnya berdebar tanpa bisa ia kendalikan. Ini sangat aneh, menurut batin Luhan. Padahal mereka belum saling bertemu.

Jatuh cinta pada pandangan pertama? Batin Luhan. “Perayu ulung.” Gumam Luhan dengan kekehan kecil.

 

 

Sebuah senyum juga sama indahnya terpatri di wajah stoic tampan milik seorang pemuda. Kris terus tersenyum sambil mengacak lemari pakaiannya yang bisa dibilang lumayan besar itu. Dia bingung apa yang harus ia pakai untuk besok bertemu malaikat cantiknya, Kris benar-benar merasa iia harus memakai pakaian yang layak agar bisa membuat gadis itu terpesona padanya. Sebuah senyum pun kembali mengembang.

Kevin yang tengah bersandar di bingkai pintu kamar Kris tengah asik menahan senyuman saat melihat tingkah aneh kakaknya. Okay, dia memang hapal kelakuan absud Kris, tapi memilih baju sambil tersenyum sendiri ini baru pertama kali Kevin lihat. Hal aneh apalagi yang terjadi pada kakak tampannya itu.

 “Ge, apa yang terjadi padamu?” tanya Kevin masih tidak merubah posisi. Dan dari tempatnya Kevin melihat senyuman Kris menghilang dan berganti memasang wajah stoic andalannya. Selama beberapa detik tidak ada jawaban dari Kris. Kevin merasa heran apa kakaknya itu sedang marah padanya.

“Hey Ge, apa yang terjadi?” sekali lagi Kevin bertanya dan masih tak ada jawaban akhirnya Kevin menyimpulkan kakaknya sedang kesal.

Hey dude, are you angry with me?” tanya Kevin dengan sok akrabnya merangkul bahu Kris.

Kris menghela nafas berat, kini ia bingung haruskan ia marah pada Kevin karena tak mau mengantarkannya ke tempat kerja barunya atau ia justru harus berterima kasih pada Kevin karena jika tak membuat Kris yang dengan terpaksa terbang ke Seoul maka Kris tak akan bertemu bidadari cantik seperti gadis bermata rusa itu. Mungkin marah dan merasa bersyukur disaat bersamaan bukan hal yang buruk. Pikir Kris.

“Kau menolak untuk mengantarku ke kantor baruku dan membiarkanku hampir tersesat di kota ini. Padahal kau dengan seenaknya memaksaku untuk menemanimu selama kau kuliah di Seoul? What a thank you so much, Kevin.

Kevin terkekeh mendengar omelan Kris. Ia tahu walau sekesal apapun Kris padanya, kakaknya itu tetap akan memaafkan Kevin. Sungguh beruntung memiliki kakak seperti Kris. Dan itu selalu Kevin syukuri, walau ia tahu ia kerap menyusahkan kakaknya dan bahkan rela bersenkongkol dengan Ayahnya agar Kris menuruti permintaan Kevin. Terdengar kejam namun Kevin tak punya pilihan lain saat menghadapi Kris yang keras kepala.

I love you so much Ge, ayolah jangan marah seperti itu big brother.” Ujar Kevin mencoba meluluhkan Kris.

Kris hanya memutar bola matanya, malas untuk menghadapi adiknya yang satu ini. Memutuskan untuk mengabaikan Kevin, Kris kembali fokus memilih wardrobe yang akan ia kenakan besok.

“Sepertinya ada sesuatu yang aneh sedang terjadi. Apa kau baik-baik saja ge?” Tanya Kevin yang sekarang sudah duduk di pinggir ranjang king size milik Kris. Sementara Kris hanya meirik Kevin tanpa berniat menjawab.

“Jangan membuatku khawatir, dengan melihatmu tersenyum sendiri seperti itu.” Lanjut Kevin agar Kris menanggapi percakapannya.

Kali ini Kris mengarahkan pandangan beberapa detik pada Kevin dan mengerutkan dahi, “Siapa memangnya yang senyum sendiri?” tanya Kris dengan tatapan datar.

Kevin menghela nafas sambil memutar bola matanya, “Ya ampun ge, kupikir kau itu jenius ternyata kau hanya tampan tapi ….” Kevin menghentikan kalimatnya saat Kris memberikan death glare andalannya.

“Dasar anak kecil, lebih baik kau pergi sana, jangan memperburuk mood ku.” Kata Kris yang kini tengah mencoba kemeja putihnya. Sementara Kevin yang tadi memang penasaran dengan yang dilakukan Kris kini berniat bertanya.

is there any something special?”

This is not your bussiness.” Jawab Kris dengan seringai tipis.

Well, are you meet someone? Karena aku yakin jika besok kau tak mungkin ke kantor karena besok weekend dan setahuku Ayah tak punya janji dengan klien bisnisnya. So, I’m pretty sure that you have a date.”

 Kris kali ini tak bisa menyembunyikannya, anggap dia sedang tertangkap basah dan ia tersenyum malu karena memang pesona sang gadis sangat berefek pada Kris. Gadis itu membuatnya gila hanya dengan pandangan pertama.

“Siapa gadis itu?” tanya Kevin penuh selidik. Ia sangat penasaran gadis seperti apa yang membuat kakaknya hingga nyaris seperti orang gila begini. Seumur hidup Kevin belum pernah ia melihat Kris seperti ini. Pasti gadis kali ini sangatlah spesial.

“Ini bukan konsumsi untuk anak kecil seperti dirimu. Lebih baik kau pergi atau aku akan membuatmu dalam masalah besar.” Ancam Kris pada Kevin.

“Apa itu tidak terbalik? Harusnya aku yang berkata begitu. Kau tahu ayah selalu berpihak padaku.” Kevin menjulurkan lidahnya seperti anak kecil lalu ia segera berlari meninggalkan kamar Kris setelah sadar bahwa ia mendapat death glare yang kedua dari Kris.

“Bajingan licik itu.” Maki Kris dengan sedikit kesal. Lalu ia menghembuskan nafasnya guna menguapkan rasa kesalnya dan menenangkan batinnya.

Setelah mengatur nafas beberapa kali, akhirnya Kris bisa menjernihkan kembali pikirannya dan kembali memilih pakaian untuk hari spesialnya besok. Kris sebenarnya harap-harap cemas apakah gadis cantik itu akan datang atau tidak. Tapi Kris tetap positive thinking jika gadis itu pasti datang. Dan membayangkan senyum gadis itu membuat Kris ikut tersenyum juga.

You makes me fallin’ so deep. Now I can’t forget you. My angel.” Kata Kris sambil bercermin menatap pantulan diinya sendiri dengan senyum mengembang.

 

 

 

Luhan melihat lembar surat itu lalu matanya beralih menatap nama coffee shop yang dimaksudkan didalam surat itu. Coffee shop yang bersebelahan dengan Toflorist. Luhan yakin bahwa inilah tempatnya.

Luhan melihat jam digital dengan motif girly yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya dan waktu menunjukan pukul 09:58 AM. Lalu Luhan melihat kesebuah kaca jendela milik toflorist dan melihat bayangan penampilannya saat itu. Sweater berwarna biru muda dengan miniskirt hitam dan flat shoes dengan heel 3 cm. Entah sudah berapa kali Luhan melihat penampilannya sendiri, seolah akan bertemu dengan pangeran Luhan memastikan apakah penampilannya layak atau tidak. Lucu memang.

Luhan mengulas senyum, menertawakan dirinya sendiri. Bertanya untuk apa ia melakukan ini, dan lihat ini adalah penampilan Luhan yang menurutnya terlalu feminim. Biasanya Luhan akan keluar dengan jeans seperti biasanya.

 

“Selamat datang Nona.” Sambut seorang pegawai dengan ramah pada Luhan ketika gadis cantik itu membuka pintu kaca.

Jujur, Luhan sangat berdebar. Matanya menyisir keseluruh penjuru ruangan guna mencoba menemukan si pria misterius itu. Namun yang didapati Luhan adalah tidak ada pelanggan yang tengah duduk sendiri ataupun terlihat menunggu seseorang.

Luhan kembali bertanya dalam hatinya, apa ini lelucon. Kenapa tidak ada tanda yang mengarah pada si pria itu. Kemungkinan hanya ada dua, Luhan sedang dibodohi atau pria itu memang belum tiba.

“ehem,”

Luhan terkesiap saat mendengar seseorang berdehem dibelakangnya, secara otomatis Luhan membalikan badannya dan sebuket bungan Gloxinia persis seperti kemarin yang ia dapat. Lalu Luhan sedikit menengadahkan keplanya guna melihat rupa orang tersebut. Jantung Luhan berdebar, begitu penasaran akan seperti apa sebenarnya orang pengagum rahasianya ini.

Luhan seperti tersihir saat melihat sebuah senyuman terpatri begitu sempurna di wajah yang juga sangat sempurna, oh, mata hitam itu. Luhan masih terpaku karena terpesona.

Kris terkekeh kecil, melihat keterpakuan Luhan. Jujur saja Kris juga nyaris berhenti bernafas saat melihat wajah cantik-sangat-cantik bila dilihat sedekat ini. An perfect angel. Puji Kris dalam hatinya.

“Maaf,” akhirnya Luhan tersadar dari desiran aneh yang merambat begitu deras di relung hatinya.

Thank’s for coming Princess, I hope my appearence is so worth it to meet with you.” Luhan merona dengan sendirinya. Perayu level apa sehingga bisa membuat Luhan dengan mudahnya seperti hanyut dalam arus yang begitu menyenangkan.

Luhan masih diam, namun bibirnya mengulas senyuman tipis dan itu membuat Kris semakin jatuh dalam pesona gadis didepannya ini.

For you,” Kris memberikan buket bunga Gloxinia itu pada Luhan dan Luhan menyambutnya dengan lembut.

“Terima kasih, K. Wu,” kata Luhan menyebutkan inisial pria itu. Dan kekehan kecil mengawali jawaban Kris.

“Namaku Kris Wu, Princess,”  bahkan suara beratnya terdengar begitu indah di pendengaran Luhan. sangat khas baru kali ini Luhan mendengar tipe suara seorang pria seperti Kris.

“Namaku Luhan, and you can stop calling me with princess,” Kris kembali tertawa kecil, membuat Luhan semakin merona.

 

 

 

 

Setelah mengobrol ringan di cafe, kini Kris dan Luhan tengah duduk berdua disebuah bangku kayu di taman tempat biasa Luhan membaca novel dan tempat dimana Kris untuk pertama kalinya melihat Luhan.

“Kau tahu, kau begitu indah dan sempurna. Membuatku terpesona hingga membuatku jatuh cinta pada pendangan pertama padamu, Luhan.” Oh God, Pria ini apa keahliannya merayu dan menggombal.

“Kau pasti bercanda,” entah sudah keberapa kalinya Luhan menyatakan ketidakpercayaannya pada Kris bahwa pria itu memang mencintainya. “Kurasa ini terlalu cepat,” lanjut Luhan. membuat Kris seketika bangkit dari kursi lalu berlutut dihadapan Luhan. membuat Luhan agak terkejut lalu matanya menoleh kanan dan kiri takut tindakan Kris menarik perhatian pengunjung taman lainnya.

“Kris, apa yang kau lakukan?” tanya Luhan dengan nada khawatir. Dan semakin terkejut kala Kris menggenggam dua telapak tangannya.

“Aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi percayalah I’m fallin love with you Luhan. beri aku kesempatan untuk membuktikan padamu jika aku memang serius. Karena itu bersediakah kau menjadi kekasihku?” kata Kris dengan penuh pengharapan, namun setiap kata yang terucap begitu tulus. Mata Kris membuktikan ketulusan ucapannya. Dan mata Kris penuh dengan permohonan.

“Kris … tapi,”

“Kumohon Lu,”

Jujur Luhan juga merasa tertarik pada Kris, pria ini walau tampak seperti pangeran es, namun siapa sangka bisa sangat romantis dan seorang perayu handal membuat Luhan selalu merona dan secara diam-diam membuat Luhan nyaman. Well, walau ini adalah pertama kali mereka bertemu secara harfiah. Tapi desiran itu, tak dapat Luhan tepis.

Luhan balas menggenggam tangan Kris yang masih menggenggamnya. Lalu Luhan tersenyum manis dan kepalanya mengangguk pelan, namun Kris masih menunggu jawaban lisan dari Luhan. “I will give you a chance, Kris.” Dan jawaban Luhan sukses membuat Kris mengembangkan senyumnya lalu menarik tangan Luhan agar kekasihnya itu berdiri.

Thank you, my love.” Kris mengecup kening Luhan. Lalu beralih mencium bibir tipis Luhan. Kris melumatnya dengan lembut dan Luhan pun membalas ciuman Kris. Itu adalah ciuman pertama mereka.

Kris menjauhkan bibirnya lalu merapihkan poni Luhan, “Aku akan tunjukan bahwa aku serius. Aku sangat mencintaimu Luhan.” dan membawa Luhan kedalam dekapan hangatnya. Luhan tak henti-hentinya merona sambl tersenyum lalu ia mendaratkan pipi merah mudanya ke dada bidang Kris seraya mengeratkan pelukan mereka.

 

T.H.E   E.N.D

3 pemikiran pada “[FF – KrisHan] Fall In Love – Chapter 2 (END)

  1. Astagaah…
    Bang Yipan baru dua kali ketemu ama Ince(ss) Lulu udah maen nyosor aja.. 😅😅 apa kabar Luhan sebulan kmd?? Mgk udah “dung” kale.. 😋😝
    Aarrrgh… Melted aned kak… Bikin mimisan 😍😘😍
    Daebak 💪💪

    Disukai oleh 1 orang

  2. Oh my i cant believe i miss this couple so much ❤ ❤
    Waktu buka situs ini serasa melihat harta … Tapi udh lama gk update ya. Bbrp masih blm ada lnjutannya yahhhhhh hiks tapi makasih authornim sudah berkarya even mereka udh lama bgt keluar dr exo. Salute sekali tetap semangat authornim. Gamsahae…

    Suka

Tinggalkan komentar